SEBERAPA PANTAS.......
Inspired by SEBERAPA PANTAS (SO7)
Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu
Cukup indahkah dirimu untuk selalu ku nantikan
Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku
Mampukah kita bertahan saat kita jauh
Masih terekam dalam ingatanku. Hari itu. Hari dimana sorak sorai kelulusan bergema dimana-mana. Ya, kita, aku dan kamu, telah resmi melepas seragam putih abu-abu. Rasa haru bercampur sedih terekam jelas dalam sanubariku. Ah... inikah yang dinamakan perpisahan.
Aku melihatmu. Tersenyum senang, bersambut gelak tawa dengan kawan-kawanmu. Wajahmu terlihat cerah, senyummu, ah... hari itu terasa terakhir kali aku melihatnya. Dalam diam aku bertanya, apakah masih bisa aku melihat senyummu. Sedang aku tahu, mulai hari itu. Jalan kita sudah berjauhan.
Seberapa hebatkah kau untukku banggakan
Cukup tangguhkah dirimu untuk selalu ku andalkan
Mampukah kau bertahan dengan hidupku yang malang
Sanggupkah kau menyakinkan ku disaat aku bimbang
Berbagai kenangan itu berlarian di anganku. Bagai potret, bergantian hadir di pikiranku. Hebatkah dirimu selama ini. Mampu berteman dengan sosok angkuhku. Tangguh kah dirimu, mampu bersahabat dengan egoisku. Kamu..kamu yang hadir dalam sisi gelapku. Membawa cahayamu, mencintai setiap sisi gelapku dengan cahayamu. Kata-katamu mampu meruntuhkan kebimbanganku.Dan kepada angin, diam-diam ku bisikkan tanya. Benarkah sosokmu yang kubutuhkan.....
Celakanya hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu
Hanya kau lah yang benar-benar memahamiku
Kau pergi dan hilang kemanapun kau suka
Celakanya hanya kaulah yang pantas untukku banggakan
Hanya kau sanggup aku andalkan
Diantara perih aku selalu menantimu
Sampai hari ini pun. Aku tak pernah menemukan jawaban dari pertanyaanku itu. Hatiku terus bertanya-tanya. Dan semakin aku ingin menemukan jawaban atas pertanyaanku ini. Aku menyadari, sosokmu lah yang berarti. Yah, kamu mungkin bukan sosok kapten tim basket yang menjadi idola. Bukan juga ketua osis yang mempunyai wibawa. Bahkan kamu juga bukan sosok yang luar biasa. Yang biasa bergelut dengan kompetisi ataupun olimpiade.
Kamu adalah kamu. Sosok laki-laki bermata teduh dengan sejuta idealisme yang mengikat. Sosok yang aku sadari, mengisi hari-hariku di masa putih abu-abu. Bahkan sampai sekarang. Sekarang pun aku masih menanti dirimu. Dirimu yang dalam diam, aku sembunyikan dalam doaku.
Mungkin kini kau telah menghilang tanpa jejak
Mengubur semua indah kenangan
Tapi aku selalu menunggumu disini
Bila saja kau berubah pikiran
Bodohkah aku jika aku tetap menunggumu. Meski sejak hari itu, hari dimana kita terlepas dari seragam putih abu-abu. Sosokmu pun menjadi abu-abu bagiku. Menghilang tanpa jejak. Lupakah kamu dengan semua kenangan kita. Entahlah, karena atas semua keraguan ini. Hanya dirimu yang mampu menjawab. Sedang aku. Aku disini, hanya bisa menunggumu. Berharap ada sedikit pikirmu untuk kembali padaku. Meski dalam hati, aku masih bertanya, pantaskah dirimu untuk ku tunggu......
Seberapa Pantas
Read User's Comments(0)
Langganan:
Postingan (Atom)